BIOLOGI

19 04 2009

Karakteristik Mata Pelajaran Biologi
Mata pelajaran Biologi berdasarkan standar isi masuk ke dalam rumpun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi (IPTEK), memiliki karakteristik antara lain:
a. Mata pelajaran Biologi mempelajari permasalahan yang berkaitan dengan fenomena alam baik secara kuantitatif maupun kulaitatif dan berbagai permasalahan yang terkait dengan penerapannya untuk mebangun teknologi guna mengatasi permasalahan dalam kehidupan masyarakat.
b. Struktur keilmuan Biologi menurut BCS (BiologycaL Science Curicullum Study), Biologi memiliki objek studi berupa kerajaan (kingdom): 1) Plantae;2) Animalia (Hewan);3) Protista. Ketiga objek tersebut dikaji dari tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas sampai tingkat bioma. Adapun persoalan yang dikaji meliputi Sembilan tema dasar yaitu 1) biologi (sains); 2) sejarah konsep biologi; 3) evolusi; 4) keanekaragaman dan keseragaman; 5) genetic; 6) organism dan lingkungan; 7) perilaku; 8) struktur dan fungsi dan 9) regulasi.
c. Pembelajaran Biologi memerlukan kegiatan penyelidikan/ eksperimen sebagai bahan dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah. Selain itu pembelajaran Biologi mengembangkan rasa ingin tahu melalui penemuan berdasarkan pengalaman langsung yang dilakukan melalui ker ja ilmiah untuk menemukan fakta, membangun konsep, prinsip, teori dan hukum sehingga peserta didik dilatih untuk berpikir kreatif, kritis, analitis dan divergen sehingga diharapkan dapat membentuk sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari menyadari keindahan, keteraturan alam dan meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Keterampilan proses dalam Biologi mencakup keterampilan dasar dan keterampilan terpadu. Keterampilan dasar meliputi keterampilan mengobservasi, mengklarifikasi, berkomunikasi, melakukan pengukuran matriks, memprediksi, menyimpulkan dan menafsirkan. Keterampilan terpadu mengidentifikasikan variable, menentukan variable operasional, menjelaskan hubungan antar variable, menyusun hipotesis, merancang prosedur dan melaksanakan eksperimen untuk mengumpulkan data, menganalisis data, menyajikan hasil penyelidikan dalam bentuk table/grafik serta mengkomunikasikannya secara lisan maupun tertulis.





Sistem Pencernaan Hewan

18 04 2009

SISTEM PENCERNAAN REPTIL

System pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptile pada umumnya terdiri atas saluran pencernaan dan kelnejar pencernaan. Pada umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.
1. Rongga Mulut. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung kea rah rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali pergantian. Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa.
Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.

2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan

3. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia.

4. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.

5. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan





BAKTERI

9 04 2009

bakteri merupakan salah satu monera yang lebih dikenal dalam kehidupan sehari-hari. 99% bakteri lebih bermanfaat dibandinbgkan dengan virus.

1. Pengelompokkan  bakteri

2. pertumbuhan dan nutrisi bakteri

3. reproduksi bakteri





PRODUK LEBAH MADU

6 04 2009

Aneka Produk Lebah Madu dan Manfaatnya
1    Produk Lebah  Madu yang Utama
Hasil utama produksi Lebah Madu (Apis sp) adalah madu. Madu merupakan zat manis alami yang dihasilkan Lebah dengan bahan baku nectar bunga, sumber bahan dan energy yang diubah menjadi lemak dan glikogen. Nektar sendiri merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula. Lebah Madu memperoleh sebagian energy dari karbohidrat dalam bentuk gula.
Perubahan nectar menjadi madu dimulai ketika lebah pekerja membawa nectar ke sarang lalu diberikan kepada lebah pekerja lain untuk dicampur dengan air liur di mulut dan dihilangkan airnya untuk mencegah terjadinya peragian. Lebah pekerja mengunyah sambil menambah diastase atau invertase, lalu memproses bahan tadi menjadi madu. Bentuk madu berupa cairan kental berwarna bening atau kuning pucat sambil kuning kecoklatan. Rasanay manis dengan aroma yang enak dan segar. Madu memiliki kandungan-kandungan terpenting bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya 294 kalori; 9,5 gram karbohidrat; 24 gr air; 16 mg fosfor; 5 mg kalsium; dan 4 mg vitamin C. dalam madu juga terdapat substan-substan mineral seperti natrium, magnesium, besi dan kalium. Juga ada vitamin-vitamin dan hormon yang berguna untuk proses metabolism tubuh. Kandungan gulanya juga sangat tinggi seperti 415 fruktosa, 35% glukosa, 1.9 % sukrosa dan kandungan lain seperti tepung sari ditambah aneka enzim pencernaan, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan antibiotika.
Sebagai produk organic, madu sudah banyak digunakan sejak zaman peradaban Mesir, Yunani dan Romawi untuk berbagai bumbu masakan bahkan untuk mnegawetkan jenasah. Berikut adalah manfaat madu bagi kehidupan manusia:
a.    Sebagai Food Supllement
Menurut sebuah sumber kepustakaan setiap 1000 gram madu bernilai 3.280 kalori. Nilai 1 kg madu sama dengan 20 butir telur atau 5,575 liter susu atau 1,680 kg daging. Kandungan yang terdapat dalam madu dapat digunakan sebagai pengibatan tradisionl, antibody, dan penghambatan pertumbuhan sel kanker (tumor).
Untuk kandungan asam dalam madu seperti asam glikolat, asam format, asam laktat, asam sitrat, asam asetat, asam oksalat, asam oksalat, asam malat dan asam tartarat bermanfaat bagi kesehtan terutama kesehatan metabolism, bahkan dalam asam laktat mengandung zat laktobasilin yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker atau tumor.
Asam amino bebas dalam madu dapat mampu menyembuhkan penyakit dan bahan pembentukan neurotransmitter atau senyawa yang berfungssi untuk mengoptimalkan fungsi dari otak.
Beberapa kandungan mineralnya seperti
–    tembaga (Cu) yang berkaitan dengan  hemoglobin dan kekurangan zat yang menyebabkan berkurangnya ketahanan tubuh dan memicu meningkatnya kadar kolesterol.
–    Mangan (Mn) yang berfungsi sebagai antioksidan dan berpengaruh dalam pengontrolan gula darah serta mengatur hormone tiroid.
–    Magnesium (Mg) berperan penting dalam dalam mengaktifkan fungsi replikasi sel, protein dan energy
–    Iodium (I)  berguna bagi pertumbuhan dan membantu pembakaran kelebihan lemak dalam tubuh.
–    Seng (Zn) berguna bagi ketahanan tubuh
–    Kalsium (Ca) dan Fosfor (F) berguna bagi pertumbuhan tulang dan gigi
–    Besi (Fe) membantu proses pembentukan sel darah merah.
–    Molibdenum yang berfungsi sebagai pencegah anemia dan penawar racun
Madu merupakan food supplement yang berkhasiat karena mengandung monosakarida yang terdiri atas glukosa dan fruktosa. Karena kandungannya, tidak heran jika madu bias digunakan pengobatan dan makanan suplemen bagi mereka yang sedang diet. Pada saat diminum madu langsung diserap darah sehingga cepat menghasilkan tenaga.
b.    Sebagai Obat
Untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit ringan maupun kronis dapat digunakan madu karena di dalam madu terdapat zat antiseptic yang dapat diminum bagi penderita radang tubuh.
Fungsi madu alami sesungguhnya tidak kalah penting dengan obat sakit kepala di zaman sekarang. Rasa manis madu alami dapat mengurangi rasa sakit karena gula yang terkandung di dalamnya dapat memproduksi serotonim lebih banyak dalam otak. Serotonim adalah suatu senyawa kimia yang mampu menenagkan aktivitas otak, sehingga bagi yang mengkonsumsi madu alami bias merasa lebih rileks dan tidur nyenyak.
Kandungan asetilkolin dalam madu dapat membantu melancarkan peredaran darah atau juga dapat mengurangi tekanan darah yang terlalu tinggi (hipertensi). Selain itu juga dapat mengatasi nberbagai gejala dan gangguan penyakit seperti panas dalam, flu, demam, masuk angin, serangan jantung, lever dan lainnya.Madu alami juga berkhasiat untuk mengobati luka bakar,

c.    Baik Untuk Diabetes
Diabetes adalah cact seumur hidup yang diakibatkan karena pancreas tidak dapat menghasilkan insulin secara normal sehingga zat karbohidrat tidak semuanya dapat diubah menjadi tenaga sisanya menumpuk dalam darah yang selanjutnya keluar dari tubuh bersama air seni.
Madu merupakan sumber karbohidrat istimewa karena dapat diolah menjadi energy tanpa bantuan insulin. Penderita diabetes mellitus yang rajin eminum madu, tubuhnya akan bertenaga dan tidak gampang lelah. Kadar gula terkendali asalkan minum madu diberengi dengan pengurangan makan nasi dan karbohidrat lainnya. Namun madu hanya dapat mengendalikan atau mengatasi kadar gulanya saja., diabetes melitusnya sendiri tidak sembuh.
Oleh para dokter penderita kencing manis disarankan untuk tidak mengkonsumsi madu karena dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Padahal, justru unsure yang teroksidasi yang terkandung dalam madu mampu menjadi pengurai gula di dalam darah sehingga tidak dapat membuat kadar gula menjadi tinggi. Madu kaya akan vitamin B1, B5,G dan 100 unsur yang berbeda lainnya dianggap sangat urgen bagi tubuh manusia khususnya bagi penderita diabetes mellitus.
Meski dalam madu terdapat 16 tipe gula tetapi dextrose dan levulosa justru yang paling dominan. Gula yang terdapat dalam madu dikatakan dengan “gula sederhana” atau predisgeted sehingga dapat diserap cepat oleh tubuh dan menghasilkan energy instan. Berbeda dengan gula biasa yang diminum (gula sukrosa) yang perlu dicerna dalam tubuh dengan bantuan insulin yang dihasilkan kelenjar pancreas kemudian baru diserap sebagai energy.

d.    Sebagai Perawat Kecantikan
Dalam bidang kosmetik dan kesehatan kulit, peran madu alami saangat penting sebagai bahan kecantukan seperti lulur. Karena madu dapat melembabkan kulit dan memberikan gizi pada kulit. Selain itu madu memiliki daya antibiotic untuk membunbuh dan menghilangkan kuman dalam lubang atau pori-pori kulit serta pada permukaan kulit. Secara higroskopis membersihkan wajah dengan madu alami baik langsung maupun tidak langsung maka segala kotoran yang yang biasa menempel dan sering mengganggu kelancaran kerja saluran keringat dapat dilarutkan hingga lancer dan bersih. Dengan begitu, berbagai jenis penyakit atau keripu dan bintik-bintik hitam pada wajah dapat hilang dengan cepat.
Sebuah penelitian para ahli kecantikan pernah menyimpulkan masker dari campuran madu dan putih telor berkhasiat utnuk mengencangkan kulit. Kandungan mineral dalam madu dan putih telor memberikan nutrisi pada lapisan kulit dalam dan luar. Sebagai zat higroskopis, madu berfungsi sebagai penyerap racun dan kotoran dalam kulit.

2    Produk Lebah Madu yang Lain
Selain menghasilkan madu dari nectar bunga, lebah madu juga menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.antara lain :
a.    Propolis
Propolis (lem lebah) dibuat dari getah yang dikumpulkan lebah pekerja dari pucuk-pucukpohon dan kuncup bunga tertentu. Getah diproses dalam mulut lebah sampai menghasilkan lem. Bagi lebah madu lem ini bertujuan untuk melindungi dan menghangatkan sarang pada saat musim dingin, le mini digunakan untuk merekatkan gumpalan-gumpalan lilin.
Sifat desinfektan propolis yang sangat ampuh dibuktikan dengan ditemukannya seekor tikus yang mati dalam sarang lebahlebih dari lima tahun tidak mengalami  pembusukan. Jadi ketika tikus masuk ke sarang lebah kemudian dibunuh oleh lebah pekerja, karena lenah pekerja tidak bisa mengeluarkan bangkai tikus maka lebah membungkusnya dengan propolis.
Propolis merupakan senyawa kompleks yang terdiri dari 55% resin, 30% lilin lebah, 10% minyak aromatic dan 5% bee pollen. Kandungan propolis adalah semua vitamin kecuali vitamin K, semua mineral kecuali sukfur, 16 rantai asam amino essential yang dibutuhkan untuk regenerasi sel dan bioflafanoid yaitu zat antioksidan sebagai suplemen sel. Dalam satu tetes propolis setar dengan bioflavanoid yang dihasilkan 500 buah jeruk.
Dalam dunia pengobatan lem lebah berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, memperlancar air seni, sebagai anti virus dan tumor, sebagai zat wangi.
Propolis juga sangat berperan dalam melawan kanker. Propolis mengandung zat CAPE (Asam Cafeic Phenetyl Esther), berbeda dengan kerja obat interferon yang membunuh virus juga merusak sel sehat, sehingga pengobatan kanker sering kali menimbulkan pengaruh buruk kepada pasien. Berbeda dengan propolis zat CAPE menekan transformasi DNA-RNA virus sehingga memungkinkan virus menjadi tidak berkembang dan merusak jaringan virus. Propolis banyak digunakan dalam industri farmasi sebagai obat luka. Dalam dunia industri digunakan sebagai plester dan lak.

b.    Royal Jelly
Royal jelly (sari madu) merupakan cairan putih berupa jelly atau krim susu dengan rasa asam. Royal jelly ini jadi makanan larva lebah dan lebah ratu sehari-hari yang memacu lebah ratu untuk bisa bertelur.
Pemanfaatan royal jelly masih terbatas pada masyarakat menegah ke atas karena produk ini harganya mahal. Bahan baku royal jelly adalah tepung sari tanaman dan sari madu yang merupakan hasil kelenjar hipofaring lebah pekerja muda, mengandung berbagi macam vitamin B, H dan E.
Royal jelly memiliki kandungan gizi yang tinggi berupa 45% protein, 13% lemak, 20& garam mineral dan sisanya merupakan aneka vitamin. Juga mengandung enzim pencernaan, hormone gonatropin yang bisa menstimulir organ reproduksi ratu dan pemasakan telur, antibiotika germisidin yang dapat mencegah pertumbuhan jamur dan mikroorganisme.
Nutrisi royal jelly bisa menggantikan sel-sel tubuh yang mati dan memelihara kebugaran tubuh, mempertahankan keperkasaan lelaki. Vitamin H yang terdapat dalam royal jelly dapat berfungsi sebagai pengatur lemak dan protein dalam tubuh, memperlancar proses asimilasi, mengaktifkan kembali kelenjar tubuh yang tidak bisa bekerja normal serta menghilangkan rasa lelah.

c.    Pollen (Tepung Sari)
Bagi lebah pollen berfungsi sebagai pembentuk, pertumbuhan dan pengganti sel yang rusak. Jika berlebihan pollen akan disimpan dalam sarang dan digunakan saat pollen di lapangan langka. Pollen sangat penting sebagai sumber makanan utama selain air dan karbohidrat. Di dalam pollen terdapat vitamin A, B, C, D, dan E. Selain itu pollen juga mnegandung asam amino seperti prolenne, asam glutamate dan asam aspartat. Kadar protein yang disimpan dalam sarang juga cukup tinggi. Secara garis besar, pollen sebagai sumber protein dan nectar sebagai sumber karbohidrat bagi lebah.
Pollen berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, memperlambat proses penuaan dan menghaluskan kulit wajah, menurunkan kolesterol, memperlancar fungsi pencernaan, mengobati asma, mencegah pendarahan otak, melindungi selaput jantung dan dikonsumsi untuk penderita diabetes dan untuk memperpanjang umur.
Para ilmuwan dari laboratorium Bonny di Jenewa menemukan bahwa serbuk sari mengandung 35% protein di mana setengah dari jumlah ini adalah asam amino bebas yang dapat langsung diserap tubuh. 40% merupakan berbagai jenis gula, 5 % berbagai jenis lemak, 3 % mineral dan oligoelemen (pembawa kalsium, fosfor, magnesium, ferum, cuprum dan mangan) dan 3-4% air. Kesemuanya berjumlah 86%, sisanya 14% terdiri dari zat0zat penting yang baru teridentifikasi seperti amina, asam nikotinat, asam pantotenat, asam folat dan biotin.

d.    Lilin atau malem Lebah (Bee wax)
Malam lebah merupakan hasil metabolism dari kelenjar malam yang dimiliki oleh lebah. Hasil metabolism itu dikeluarkan (diekskresikan)  melalui ruas-ruas bagian abdomen. Lilin lebah dihasilkan oleh lebah pekerja yang berusi 12 hari atau lebih.
Warna lilin lebah bervariasi mulai dari putih sampai orange bersih. Lilin lebah mengandung senyawa organic hidrokarbon jenuh, ester dan alcohol. Pemanfaatan lilin ini anatara lain sebagai bahan dasar batik tulis, membuat salep (kosmetik), plester, kain pembalut.

e.    Apitoxin (Racun Lebah)
Apitoxin atau racun lebah merupakan racun yang dibuat lebah pekerja, berbentuk cairan bening, dan cepat mongering. Racun lebah adalah suatu bentuk perubahan dari alat pengantar telur sebagai sengat yang berfungsi sebagai pengahalau musuhnya jika mendekati sarang.
Sengatan dapatmenimbulakan rasa sakit, lalu bengkak Karen apengaruh racun. Manusia yang disengat 450-500 ekor lebah bisa mati seketika karena mengalami paralisa pernafasan. Sengatan dalam jumlah tertentu beberapa penyakit seperti rematik, neuritis, asma, hipertonik, poliarthritis, sakit kepala karena gangguan syaraf, kencing manis, arthritis, rematik, pegal-pegal, sakit gigi, nyeri punggung, migraine, asam urat, susah tidur dan impotensi.
Di Cina, sengatan lebah sering digunakan dalam pengobatan akupuntur. Pemakaian racun lebah sebagai obat harus hati-hati karena tidak bisa diberikan kepada orang yang memiliki penyakit tertentu seperti penyakit jantung dan alergi (hipersensitif). Karena itu, penggunaan racun lebah harus berdasarkan indikasi yang tepat. Istilah populernya untuk pengobatan yang memakai racun lebah adalah BVT (bee venom therapy).
Racun lebah mengandung minimal 18 senyawa aktif seperti apamine, melittine, phospholipase, hyaluronidase, adolapin, histamine, dopamine, norepinefrine dan seratonin. Beberapa pengobatan alternatif mengkhususkan diri pada penerapan metode pengobatan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dalam komunitas lebah dan sengatan lebah menjadi sajian utama. Salah satu teknik terapi adalah senagatan lebah dan bisa lebah pada 400-an titik di atas tubuh manusia.
Pengobatan dengan metode ini sudah diakui Badan Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization), dan di Indonesia sudah dikenal sejak puluhan tahun silam. Sengatan lebah bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti penyakit ambeien, kanker dan stroke.
Hasil penelitian para ahli bidang kultifar menyebut, ada 60 jenis penyakit yang diderita manusia dapat disembuhkan dengan sengatan lebah. Sengatan lebah merupakan racun yang dibuat oleh lebah pekerja dan berbentuk cairan kuning dan cepat mengering. Manfaatnya untuk mengobati penyakit seperti kencing manis, rematik, pegal-pegal, sakit kepala, sakit gigi, nyeri punggung, migrain, asam urat, susah tidur dan impotensi.





PERILAKU HEWAN

6 04 2009

 

Prilaku Hewan 

Prilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akaibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan unutk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respond an efektor untuk melaksanakan aksi. Prilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam, misalnya rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan diambil bila makanan benar-benar terlihat atau tercium. Umunya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulus dari dalam dan luar.

Bentuk prilaku dapat dibedakan menjadi:

a. Prilaku bawaaan

Prilaku bawaan merupakan prilaku yang dihasilkan oleh gen dan factor-faktor lingkungan. Prilaku memperlihatkan suatu kisaran variuasi fenotip (norma reaksi) yang bergantung pada lingkungan, dimana genotype itu diekspresikan. Factor-faktor lingkungan yang memepengaruhi prilaku adalah semua kondisi dimana gen yang mendasari prilaku itu diekspresikan. Hal ini meliputi lingkungan kimiawi di dalam sel dan juga semua kondisi hormonal, kondisi kimiawi dan fisik yang dialami oleh seekor hewan yang sedang berkembang di dalam sebuah sel telur atau di dalam rahim.

1. Taksis

Merupakan reaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada suatu tertentu terhadapnya. 

2. Refleks

Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Respon terbawa sejak lahir artinya sifat=nya ditentukan oeh pola reseptor saraf dan efektor yang diwariskan. Refleks rentan akan pemberian mekanismw pengeendalian yang teratur dengan baik yang mengarahkan  kontraksi refleks otot, menghambat kontraksi otot-otot antagonis dan terus-menerus memonitor keberhasilan yang dengannnya perintah-perintah dari otak diteruskan, dan dengan cepat serta otomatis membuat setiap penyesuaian sebgai pengganti yang perlu 

 

3. Naluri

Pola prilaku kompleks yang sebagaimana refleks, merupakan bawaan, bersifat agak tidak fleksibel dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Naluri lebih rumit dibandingkan dengan refleks dan dapat melibatkan serangkaian aksi 

4. Pelepasan Prilaku naluriah

Sekali tubuh siap di bagian dalam untuk tipe prilaku naluriah tertentu, maka diperlukan stimulus luar untuk mengawali respon. Isyarat yang memicu aksi naluriah disebut pelepasan. Begitu respon tertentu dilepaskan, biasanya langsung selesai walaupun stimulus efektif segera diriadakan 

5. Prilaku ritme dan jam biologis

Merupakan prilaku berulang ulang pada interval tertentu yang dinyatakan sebagai ritme atrau periode.Daur prilaku ritme dapat selama dua jam atau setahun

 

b. Prilaku terajar

Prilaku terajar adalah prilaku yang lebih kurang diperoloeh atau domodifikasikan permanent sebagai akaibat darib pengalaman individu.

1. Kebiasaan

Hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap stimulus berulang yang telah dibuktikan tidak merigakan.Fenomena ini dikenal sebagai kebiasaan/habituasi dan nerupakan suatu contoh belajar sejati

2. Keterpatria/tanggap tiru imprinting

Merupakan pemnelajaran yang terbatas pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan seekor hewan dan pada umumnya tidak balik/irreversible.Ikatan antara induka dan anak pada spesies yang merawat anak merupakan suatu bagian kritis dakm siklus reproduksi.Jika itu gagal,induk tidak akan memelihara anaknya.Hasilnya adalah kematiat keturunannyadan hilangnya kelestarian reproduksi bagi induk tersebut.

 

3. Respon yang diperlazimkan

Merupakan prilaku terajar yang paling sederhana,yang pada dasrnya adalah respon sebai hasil pengalaman.disebabkan oleh suatu stimulus yangberbeda dengan yang semula mrmicunya. Pelaziman terjadi paling cepat bila stimulus yang bukan diperlazimkan dan stimulus yang dipoerlazimkan sering diberikan bersama sama,tidak ada pengalihan perhatian dan diberikan semacam hadiah/imbalan untuk penampilan/prestasi yang berhasil terhadap respon Masyarakat tadi.

4. Pelaziman instrumental

Prinsip pelaziman sdapat dipakai melatih hewan melakukan tugas yang bukan pembawaan lahir. Dalam hal ini hewan ditempatkan pada suatu keadaan sehingga dapat vergerak bebas dan melakukan sejumlah kegiatan prilaku yang berlain-lainan

5. Motivasi

Diantara banyaknya hewan dihubungkan dengan kebutuhan fisiknya,seekor hewan yang haus akan mencari air dan merasa lapar akan mencari makanan. Kepuasan terhadap dorongan merupakan kekuatan motivasi di balik perilaku hewan tersebut. Sebagian besar prilaku spontan hewan-hewan ini merupakan akibat usaha memilhara homeostasis. Banyak diantara dorongan ini bersumber dalam hipotalamus dimana hipotalamus mengawali respon yang berakibat penurunan dorongan tersebut dan dapat pula menghambat beberapa diantara respon tadi bila titik kepuasan terjadi.

6. Konsep

Kebanyakan hewan memecahkan masalah dengan mencoba-coba. Selama ada motivasi yang memadai hewan akan mencoba setiap alternative dan secara bertahap yang berulang, belajar memecahkan masalahnya. 

7. Bahasa

Semua hewan memiliki suatu bahasa untuk saling berkomunikasi sesamanya 

8. Memori

Belajar bergantung kepada memeori atau ingatan. Jika organisme bermaksud memodifikasi perilakunya dari pengalaman, maka ia harus mampu mengingat apa pengalamnnya itu. Sekali sesuatu dipelajari, maka memori diperlukan agar yang dipelajarinya tetap ada. Ada dua teori dasar tentang memori:

a. memori merupakan proses yang dinamik dimana  sensasi menimbulkan impuls saraaf yang kemudian beredar untuk jangka waktu tak terbatas melalui jarring-jaring neuron dalam system saraf pusat

b. setiap sensasi yang diingat kembali mengakibatkan sedikit perubahan fisik yang ada di dalamnya 

Dalam berbagai macam prilaku maka beberapa system yang terlibat diantara resptor indra, system saraf dan protota. Hewan dihadapkan pada empat bentuk perintah yang menompang hidupnya yang merupakan perilaku adaptif  yaitu:

1. Prilaku makan

Hewan beragam dalam keluasan cita rasanya. Dari yang sangat khusus hingga ke pemakan umum yang dapat memilih diantara sekumpulan spesies yang dapat dimakan. Tujuan makan adalah untuk mendapat energi tetapi energi itu akan kembali digunakan untuk mencari makanan. Jadi hewan berprilaku sedemikian rupa untuk memaksimumkan perbandingan kerugian atau keuntungan dari pencarian makanan itu. 

2. Perilaku mempertahankan diri

Perilaku berkisar melarikan diri dari pemangsa potensial akan t tidak dimangsa

a. Mimikri adalah cara mempertahankan diri terhadap musuh dengan cara menyerupai sesuatu, secara khas menyerupai tipe lain organiseme lain

b. Kamuflase adalah cara mempertahankan diri dengan cara menyamar terhadap warna, pola dan bentuk sehingga menyerupai lingkungan sekitarnya

c. Autotomi adalah cara memepertahankan diri dengan memotong atau memutuskan salah satu bagian hidupnya

d. Mengeluarkan bau atau cairan tubuh

3. Bertahan hidup dalam lingkungan fifik

Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran waktu, salinitas, kelembaban tertentu dan sebagainya. Kisaran ini relative luas bagi hewan seperti mamalia dan burung yang banyak mempunyai mekanisme yang efisien untuk mempertahankan kendali homeostatis terhadap lingkungan 

4. Prilaku Reproduksi

Reproduksi adalah proses untuk menghasilkan organisme baru dengan cirri-ciri yang sama dengan organisme induknya serta bersifat fertile. Tujuan dari reproduksi adalah untuk mempertahankan jenisnya sehingga terhindar dari kepunahan. Reproduksi ini juga dipengaruhi oleh kerja hormone seksual yang mengatur kerja system reproduksi





ILMU SOSIAL DASAR IV

6 04 2009

PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. Pemuda
a. Pengertian pemuda
Pemuda diebut uga generai muda. Dalam dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang termasuk pemuda adalah:
– dari segi biologis pemuda adalah seseorang yang berusia 15-30 tahun
– dari segi budaya pemuda adalah seseorang yang berusia 13-21 tahun ke atas
– berdasarkan angkatan kera, pemuda adalah seeorang yang berusia 18-22 tahun
– Perencanaan modern, pemuda adalah eseorang yang berusia 0-18 tahun
– Berdasarkan ideologis politis, pemuda adalah seseorang yang berusia 18-30 tahun
– Erdasarkn ruang lingkup tempat, pemuda adalah seseorang yang berusia 25-30 tahun

b. Hakekat Kepemudaan
Dalam suatu pendekatan klasik pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang memiliki aspirasi sendiri dan bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Hakekat kepemudaa ditinjau dari dua asumsi pokok:
– penghayatan mengenai proses perkembangan manusia dimana mengalami tiga masa mulai dari anak-anak, anak muda dan orangtua. Setiap masa memiliki arti yang hanya dimengerti dan dapat dinilai pada masa itu saja.
– Posisi pemuda dalam kehidupan. Dinamika pemuda tidak dilihat sebagian dari dinamika kehidupan, hal ini disebabkan oleh angapan bahwa pemuda tidak hanya mempunyai andil yang berarti dalam proses kehidupan bersama masyarakat.
Dua asumsi di atas kiranya akan menggugurkan pandangan klasik yang mengganggap kehidupan pemud sebagai suatu yan abnormal. Keseimbangan anatara manusia dengn lingkungnnya akan menciptakan keseimbangan yang dinamis. Ini merupakan interaksi yang bergerak, arah gerak itu sendiri bia ke arah baik atau sebaliknya tergantung bagaimana manusia menghadapi lingkungan.

c. Masalah Kepemudaan
Masalah kepemudaan merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi. Masalah-masalah ini muncul akibat dari pendewasaan diri seseorang serta penyesuaian diri seseorang terhdap situasi yang baru. Dahulu anak-anak mendapat pendidikan tradisional yang berpedoman pada kebiasaan serta nilai budaya dari orangtuanya, namun sekarang mereka telah menentukan jalannya sendiri. Dewasa ini kebanyakan pemuda secara biologis dan fisik telah dewasa, namun dalm hal psikologi dan ekonomi masih tergantung dengan orangtuanya. Seagi contoh di masa sekarang kebanyakan pemuda telah berumah tangga di usia muda, dan belum dapat menafkahi diri endiri, mereka masih tergantung pada orangtua.
Menurut pola dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda, permasaahan pemuda dapat dilihat dari beberapa aspek:
– social psikologis : proses pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani dipengaruhi oleh perkembangan mental dan pengaruh pergaulan negative.
– Social budaya: proses modernisasi mempengaruhi pendewasaan diri. Benturan antara budaya tradisional dengan modern menimbulkan perbedaan pendapat dan pendapat antar generasi muda dan generasi tua.
– Sosial ekonomi: pertumubuhan penduduk yang cepat serta belum meratanya hasil pembangunan mengakibatkan bertambahnya penggangguran di kalangan pemuda. Kurangnya lapagan kerja menimulakn frustasi.
– Social politik: pemuda dalam politik berkebang dan cenderung mengkuti infrastruktur politik yang hidup pada suatu periode tertentu. Akibatnya makin banyak hambatan di kalangan pemuda.
Dari uraian di atas dpat disimpulkan masalah yang menyangkut generasi muda antara lain:
– menurunnya jiwa idelaisme, patriotisme, dan nasionalisme
– ketidakpastian masa depan generasi muda
– tidak seimbangannya umlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan
– kurangnya lapangan kerja
– kurangnya nutrisi
– banyaknya perkawinan di bawah umur
– adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
– pergaulan bebas
– meningkatkan kenakalan remakarena narkotika dan contoh perbuatan yang tidak patut dari orangtua.

d. Peranan Pemuda dalam Masyarakat
Peranan pemuda dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
– berdasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Berdasarkan peranannya dibedakan atas:
 pemuda sebagai individu penerus tradisi, oleh karena itu harus taat pada tradisi dan kebudayaan yang berlaku.
 Pemuda sebagai individu yang menyesuaikan diri baik dengan orangtua atau golongan yan berusaha mengubah tradisi.

– peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengn lingkungannya. Berdasarkan peran pemuda dibedakan:
 pemuda urakan: jenis pemuda yang tidak bermaksug untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat, tetapi ingin bebas bagi dirinya sendiri
 pemuda nakal: pemuda ini tidak berniat mengadakan perubahan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang mereka yang anggap menguntungkan diri
 pemuda radikal: pemuda-pemuda ini ingin mengadakan perubahan revolusioner.
Pera pemuda terlihat dahulu saat Indonesia menegakkan kemerdekaan. Beberapa peran pemuda antara lain:
– dalam menegakkan kemerdekaan: setelah proklamasi, pemuda membentuk organisasi
– dalam memplopori orde baru: pemberontakan PKI mempengaruhi kehidupan nyata, kemudian lahirlah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang menadi pelopor mendobrak kea rah kehidupan baru yang dikenal dengan orde baru.
– Dalam masyarakat:
 Agent of change yaitu brtugas mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat
 Agent of development yaitu bertugas melancarkan pembangunan disegala bidang baik fisik maupun non fisik.
 Agent of modernization yaitu bertugas sebagai pelopor pembaruan

2. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok dan masyarakat
a. Jenis sosialisasi
– sosialisasi primer (dalam keluarga): sosialisasi pertama yang dialani individu semasa kecil dengan belaar menadi anggota masyarakat
– sosialiasi skunder: proses sosialisasi lanjutan telah sosilisasi primer yang mempertahankan individu ke dalam kelompok tertentu
b. Tipe sosialisasi
– Formal: teradi melalui lembaga-lembaga yang berwenag menurut ketentuan yang berlaku dalam lembaga
– Informal: terdapat di mayarakat atau di dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan
c. Agen Sosialisasi
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Yang termasuk dalam agen sosialisasi adalah keluarga, teman pergaulan dan lembaga-lembaga pendidikan

3. Internalisasi, Belaar dan Spesialisasi
Internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam iwa anggota masyarakat. Norma terseut dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
– norma yang mengatur pribadi yang mncakup norma kepercyaan dan kesusilaan.
– Norma yang mengatur hubungan pribadi, mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hokum
Belajar adalah perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belaar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan
Spesialisasi adalah kekhususan yang tlah diukur oleh seseorang individu

4. Perguruan dan Pendidikan
Keberhasilan pembangunan ditentukan oleh berbagai factor seperti kualitas sumber daya alam, sumber daya alam yang memadai, pemerintahan yang kuat dan sebagainya. Sumber daya manusia merupakan factor penting, manusia sebagai subek dan objek pembangunan. Dalam hal inilah pentingnya sebagai upaya menciptakan sumber daya alam yang berkualitas. Dewasa ini sekitar 80% dari sekolah dasar (6-12 thn) dapat ditampung oleh fasilitas pendidikan dasar yang ada dan diperkirakan 40% masih buta huruf. Pendidikan merupakan uaha adar dan terecana untuk mewuudkan suasana belajar dan proes pembelajaran agar peserta didik semua aktif mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.
Pendidikan dibedakan menadi:
a. Pendidikan formal: usaha-usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui sekolah dengan mengikuti peraturan yang sudah ditentukan, termasuk perguruan tinggi
b. Pendidikan nonformal:pendidikan yang dilakukan secara teratur dan sadar namun tidak terlalu ketat mengikuti peraturan yang ada pada sekolah. Misalnya: PKK
c. Pendidikan informal: pendidikan yan diperoleh melalui pengalaman dalam kehidupan shari-hari baik sadar ataupun tidak adar seak seseorang lahir sampai tua
d. Lembaga-lembaga pendidikan di bawah departemen an non departemen, lembaga-lembaga ini disebut pusat pendidikan dan latihan





LEBAH MADU

29 03 2009

1.KOLONI LEBAH MADU DAN DISTRIBUSI TUGAS

Lebah Madu (Apis sp) merupakan insekta social yang hidup dalam suatu keluarga besar yang disebut koloni lebah dengan sifat polimorfisme dimana setiap anggota koloni memiliki keunikan anatomis, fisiologis dan fungsi biologis antar golongan yang sangat berbeda. Jumlah populasi koloni tergantung dari kualitas dan potensi lebah madu itu sendiri. Koloni madu terdiri dari tiga kasta yaitu:
a.    Lebah Ratu (Queen)
Lebah ratu hanya seekor tanpa raja. Warna lebah ratu biasanya merah tua dan dua kali lipat lebih panjang dan 2,8 kali berat dari lebah pekerja. Memiliki ovipositor dan sengat. Ovarium lebah ratu berkembang sempurna sehingga mampu bertelur 1500 – 2000 butir perhari. Tugas utama lebah ratu adalah bertelur terus – menerus agar bisa terjadi regenerasi baru.

b.    Lebah Jantan (Drone)
Lebah jantan bertugas mnegawini ratu perawan atau calaon lebah ratu dan bertugas untuk menjaga sarang serta membersihkan sarang dari kotoran. Mata dan sayapnya lebih besar dari lebah pekerja. Warna kehitaman dengan dengungan suara agak keras. Kakinya tidak berkeranjang pollen dan tidak berselang pipa penghisapo madu di bibir, tidak berkelanjar malam dan tidak memiliki sengat.
c.    Lebah Pekerja (Worker Bees)
Lebah pekerja merupakan lebah betina yang alat perkembangbiakannya tidak sempurna. Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah jantan. Bentuk tubuh lebih ramping, warna hitam kecoklatan, ekor bersengat lurus dan berduri. Sengatan lebah pekerja hanya bisa digunakan sekali selama hidupnya dan sesudah itu langsung mati tetapi lebah pekerja memiliki indra yang taja terhadap rumah dan kualitas makanan.
Setelah lahir, lebah pekerja menjadi lebah rumah tangga dengan tugas pokok membersihkan bilik-bilik kosong agar bisa digunakan kembali. Kemudian menjadi lebah pekerja yang bertugas menjaga dan memveri makan larva. Tugas berikutnya, membangun bilik baru dan memperbaiki bilik lama. Setelah itu lebha pekerja mulai bekerja menyimpan madu dengan tugas pokok memproses nectar menjadi madu, memeram madu dan mencampur madu dengan tepung sari.
Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja tertua dan tergesit dengan tugas mengumpulkan dan mencari serbuk sari dan nectar.





jaringan tumbuhan

18 03 2009

Jaringan adalah sel-sel penyusun tubuh tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel secara embrional yang berdiferensiasi menjadi bermacam-macam susunan.
Secara garis besar jaringan penyusun tumbuhan dapat dibedakan menjadi:
A.    Jaringan Meristem
Adalah jaringan yang sel-sel penyusunnya mampu terus-menerus membelah diri dan merupakan sel muda yang belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Ciri-cirinya adalah berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil dan tersebar di seluruh protoplasma, inti besar dan plastidanya berupa protoplastida.

Atas dasar letak pada tubuh maka meristem dibedakan menjadi :
1.    Meristem apical (meristem ujung) yang terdapat pada ujung-ujung pokok dan cabang batang serta akar.
2.    Meristem interkalar (meristem antara) yang terdapat pada jaringan dewasa
3.    Meristem lateral (meristem samping) yang letaknya sejajar dengan permukaan organ misalnya cambium.

Atas dasar asalnya meristem dibagi menjadi:
1.    Meristem primer adalah  meristem yang sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Contoh: kuncup ujung batang
2.    Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengadakan diferensiasi. Contoh: cambium

B.    Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim juga disebut dengan jaringan dasar karena terbentuk juga dari meristem dasar. Sel parenkim dapat mempertahankan kemampuannya untuk membelah sehingga berperan penting dalam proses menutup luka atau regenerasi sel. Sel parenkim juga dapat bergabung dengan sel-sel yang lain sehingga membentuk jaringan yang kompleks. Cirri-ciri jaringan ini adalah dinding selnya tipis, mengandung kloroflas, vakuola banyak dan besar, sel-selnya berukuran besar.
Menurut bentuknya parenkim dapat dibedakan menjadi:
1.    Parenkim palisade adalah parenkim dengan bentuk sel panjang, tegak dan mangandung kloroflas. Contoh: mesofil daun.
2.    Parenkim bunga karang adalah parenkim dengan bentuk dan susunan selnya tidsak teratur dan ruang antar sel relative besar. Contoh: mesofil daun.
3.    Parenkim bintang adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang, saling berhubungan di ujungnya sehingga banyak empunyai ruang antar sel.
4.    Parenkim lipatan adalah parenkim yang dinding selnya mengalami pelipatan kea rah dalam serta banyak mengandung kloroflas.

Menurut fungsinya parenkim dapat dibagi menjadi:
1.    Parenkim assimilasi adalah parenkim yang terletak di bagian tepi organ dan di dalamya terdapat kloroflas. Contoh: daun dan batang yang berwarna hijau.
2.    Parenkim penimbun adalah parenkim yang terletak di bagian dalam tubuh. Contoh: empulur batang, akar dan umbi.
3.    Parenkim air adalah parenkim parenkim yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit yang berfungsi sebagai penimbun air untuk menghadapi msa kering. Sel-selnya besar, dindingnya tipis, tidak mengandung kloroflas, plasma selnya sedikit, vakuolanya besar-besar dan terkadang berisi lender.
4.    Parenkim udara adalah parenkim yang ruang antar selnya besar, sel-sel penyusunnya bulat atau seperti bintang.
5.    Parenkim pengangkut adalah parenkim yang sel-sel penyusunnya berbentuk memanjang menurut arah pengankutannya. Umumnya terdapat pada batang

C.    Jaringan Pelindung (Epidermis)
Merupakan lapisan terluar dari tubuh tumbuhan yang berasal dari protoderm. Cirri-cirinya adalah tersusun atas selapis atau beberapa lapis sel, bentuk dan penebalan dinding epidermis bervariasi tetapi semuanya tersusun rapat satu sama lain, selnya ada yang melebar, memanjang atau tegak lurus permukaan tubuh, dinding seln epidermis pucuk umumnya mengandung kitin yang mengendap di permukaan membentuk lapisan kutikula dan di luarnya masih mungkin terdapat lapisan lilin.
a.    Stoma merupakan lapisan epidermis yang membetnuk bangunan khusus, tersiri dari dua sel penutup yang mengapit celah dsan dikelilingi oleh epidermis lain yang disebut sel tetangga
b.    Trikoma adalah tonjolan epidermis yang terdiri dari satu atau lebih sel, yang berfungsi sebagai pelindung dan penyerap unsure hara.

c.    Exodermis dan endodermis terbentuk dari lapisan sel-sel di sebelah dalam epidermis yang mengalami penebalan dengan lignin. Penebalan tersebut dapat merata atau hanya berupa pita (pita caspary)
d.    Sel gabus merupakan hasil pembelahan cambium gabus. Sel-selnya mati. Dindingnya terdiri  dari suberin sehingga tidak tembus udara dan air.

D.    Jaringan Penguat (Stereom)
1.    Kolenkim
Merupakan sel hidup dan mempunyai sifat yang sama dengan parenkim. Sel-selnya ada yang mengandung kloroflas. Umunya terletak di bagian dekat permukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga dan ibu tulang daun.
Sel kolenkim biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim itu terdapat. Dinding kolenkim mengandung hemiselulosa dan mengalami penebalan yang tidak merata, biasanya terjadi di sudut-sudut sel.
Berdasarkan penebalan dinding selnya kolenkim dibedakan atas:
a.    Kolenkim angular (kolenkim sudut) adalah penebalan dinding yang terdapat pada sudut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel. Pada irisan melintang, epenbalan itu terlihat di sudut sel tempat bertemunya tiga atau lebih sel.
b.    Kolenkim lemelar (kolenkim lempeng) adalah penebalan dinding sel terutama pada dinding tengestial (sejajar permukaan organ) sehingga pada irisan melintang terlihat seperti papan berderet-deret
c.    Kolenkim lakunar adalah penebalan yang terdapat pada bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel
d.    Kolenkim anular (tubular) adalah penebalan dinding yang merata sehingga ruang antar sel (lumen) menjadi bentuk pipa

Fungsi jaringan kolenkim adalah sebgaai penyokong bagian tubuh tumbuhna muda yang sedang tumbuh

2.     Sklerenkim
Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin atau senyawa lain. Biasanya skelereid terdiri dari sel-sel mati.
Menurut bentuk selnya, sklerenkim dapat dibedakan menjadi:
a.    Serabut
Terdapat di berbagai bagian tubuh tumbuhan, dapat juga berada diantara jaringan dasar tetapi pad umumnya terdapat pada berkas pengangkut. Dapat berupa sel tunggal di antara jaringan dasar tetapi pad umumnya bergerombol membentuk pipa, anyaman berbentuk silinder yang sejajar dengan permukaan tubuh.
–    Serabut xilar: strukturnya sangat bervariasi karena ukuran, bentuk, tebal dinding selnya berbeda-beda. Umumnya sulit dibedakan dengan trakeid karena letak serta fungsinya sangat erat
–    Serabut extraxilar: umumnya berupa unsure panjag dengan ujung runcing, tumpul atau bercabang dan dindingnya sangat tebal yang berupa lignin.

b.    Sklereid
Terdapat di berbagai tubuh tumbuhan. Sel-selnya dapat mengumpul menjadi jaringan keras diantara jaringan yang lain yang lunak atau menyusun seluruh bangunan keras, misalnya kulit biji. Sel sklereid dapat pula membentuk iodoblas yaitu sel yang jelas berbeda dari sel-sel lain yang mengelilinginya baik bentuk, ukuran, maupun tebal dinding selnya.
–    Brankesklereid (sel batu): bentuknya membulat, biasanya terdapat pada floem, korteks, kulit batang serta daging buah. Contoh: buah pear.
–    Makroskereid berbentuk seperti batang, sering membentuk deretan tegak lurus dengan permukaan biji. Misalnya pada biji Leguminosae yang keras
–    Osteosklereid: bentuknya seperti tulang paha, ujungnya membesar, kadang-kadang bercabang, terdapat pada kulit biji dan mesofil beberapa daun
–    Asteroskelereid: bentuknya seperti binatng atau bercabang-cabang, terutama terdapat di daun
–    Trikosklereid: benttuknya relative panjang dan bercabang, biasanya terdapat pada mesofil daun.

Fungsi skerenkim adalah sebagai penguat bagian tubuh tumbuhan yang sudah dewasa dan melindungi bagian-bagian lunak lebih dalam.

E.    Jaringan Pengangkut
1.    Xilem
Pada dasarnya xylem merupakan jaringan kompleks Karen aterdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda baik hidup maupun tidak hidup. Dinding sel xylem tebal karena dilapisi oleh lignin. Fungsi dari xylem adalah mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
a.    Trakeid dan trakea
Trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang) sehingga transport air dan mineral berlangsung lewat noktah antara sel-selnya.
Trakea, lubang-lubang terdapat pada ujung-ujungnya sehingga transport air dan mineral atau unsure hara lainnya dapat berlangsung antara sel yang satu dengan yang lain secra bebas melalui perforasi.
b.     Serabut xylem
Struturnya serupa serabut sklerenkim. Meskipun asalnya dari trakeid yang berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut dan trakeid saling melekat sehingga sulit dipisahkan tetapi pada umunya sel serabut lebih panjang dari trakeid karena ujungnya yang runcing dapat masuk diantara sel sewaktu memanjang.
c.    Parenkim xylem
Sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik pada xylem primer maupun xylem skunder. Pada xylem skunder parenkim tersebut berasal dari cambium yang membentuk sel jari-jari sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari-jari organ
2.    Floem
Floem merupakan jaringan kompleks. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya. Fungsi floem adalah sebagai jaringan translokasi bahan organic yang terutama berisi karbohidrat.
Unsur-unsur penyusun floem:
a.    Pembuluh
Unsurnya terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan yaitu sel tunggal dan membentuk memanjang dengan bidang tapisan yang terletak di samping atau ujung sel. Dan buluh tapisan yang berupa berkas-berkas sel memanjang yang masing-masing merupakan bagian dari buluh itu dan dihubungkan oleh satu atau lebih tapisan, biasanya terletak di ujung sel. Dinding sel pembuluh adalah selulosa dan tidakj pernah dijumpai penebalan lignin.
b.    Sel-sel pengiring
Adalah sel-sel pembuluh yang diikuti oleh sel parenkim khusus. Sel pengiring tetap mempunyai nucleus pada waktu dewasa. Tidak dijumpai pada Gymnospermae dan Pterydophyta
c.    Parenkim floem
Secara fungsional sel parenkim ini  berintegrasi dengan sel pengiring. Bentuk selnya memanjang dan sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu berkas pengangkut. Pada saat floem aktif, sel parenkim tidak mengalami penebalan dinding. Kemudian bila floem tidak berfungsi maka parenkim ini akan berubah menjadi skelrenkim atau felogen
d.    Serabut
Serabut ini membentuk dinding sekunder setelah selesai pertumbuhan memanjangnya. Umumnya penebalan ini berupa lignin atau selulosa.
3.    Berkas Pengangkut
Merupakan cirri khas dari jaringan pengangkut. Tipe-tipe berkas pengangkut:
a.    Kolateral dimana xylem dan floem letaknya saling berdampingan, umunya floem di sebelah luar xylem
–    Kolateral tertutup: bila xylem dan floem berdampingan langsung dan berkas itu dikelilingi oleh serabut
–    Kolateral terbuka: bila xylem dan floem terdapat cambium
b.    Bikolateral dimana mempunyai urutan floem dalam, xylem, cambium dan floem luar. Contoh; batang Curcubitacea
c.    Konsentris dimana xylem membungkus floem atau sebaliknya
–    Konsentris amfibikral: bila floem mengelilingi xylem. Contoh: batang Pterydophyta
–    Konsentris amfifasal: bila xylem mengelilingi floem. Contoh: batang Aloe vera
d.    Radial jika xylem dan floem tidak membentuk suatu berkas karena dipisahkan oleh jaringan dasar.

F.    Jaringan Sekretori
1.    Jaringan Rekresi
Mengeluarkan senyawa yang belum melewayi proses metabolism:
–    Hidatoda merupakan struktur yang mengeluarkan air dari mesofil ke permukaan daun.
–    Kelenjar garam dan dapur yang berfungsi untuk mengeluarkan garam yang terserap
2.    Jaringan ekskresi
Terdapat di permukaan tubuh dan produksinya dikeluarkan dari tubuh
–    Rambut kelnjar dan kelenjar. Terdapat pada bagian trikoma. Fungsi rambut kelenjar adalah menyaring zat-zat ekskresi misalnya minyak atsiri dan mengatur pengeluaran ekskresi lewat plasma sedangakan kelnjar berfungsi untuk penghasil lender
–    Kelenjar madu. Umunya terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar di bagian pangkal dan tonjolan yang terdiri dari banyak sel di atasnya di mana sel tersebut memiliki plasma yang kental.
–    Osmofora adalah kelenjar yang menghasilkan minyak menguap pada bagian-bagian bunga
3.    Jaringan Sekresi (Kelenjar Internal)
Dimana senyawa yang dihasilkan tidak dikeluarkan dari tubuh
–    Saluran kelenjar (idioblast). Berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi dan mengandung bermacam senyawa hasil metabolism. Contoh: kulit kayu manis
–    Ruang kelenjar. Merupakan sekelompok sel yang berdinding tipis, dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruang yang terisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Contoh: daun Citrus
–    Saluran getah. Terdiri dari sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi berisi getah, membentuk suatu system jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain dalam tubuh.





17 03 2009

MEMPERBESAR BONGGOL  PADA ADENIUM
Beberapa cara memperbesar bonggol adenium bisanya dilakukan praktisi sebagai berikut :
a.    Mengurug Bonggol
Mempercepat pembesaran bonggol bisa dilakukan dengan cara mengurungnya menggunakan media tanam selama ± 6 bulan. Tanaman yang akan diurug bonggolnya sebaiknya telah berumur 6 bulan dan memiliki bakalan bonggol yang baik. Setelah 6 bulan, secara berkala tanah urugan dibuang bertahap. Dengan cara ini bonggol adenium bisa membesar dengan sendirinya.
b.    Memotong Bonggol
Jika bonggol adenium telah berdiameter minimum 10 cm, kita bisa membesarkan bonggol dengan teknik ini, yaitu memotong tepat ditengah bonggol terbesar. Teknik pemotongan sebagai berikut :
–    Potong bonggol menggunakan pisau tajam dan steril.
–    Rendam luka bekas potongan di dalam larutan fungisida selama 5 menit, kemudian olesi dengan bubuk perangsang akar. Jika tidak ada bisa digunakan pastagigi / kapur sirih.
–    Biarkan selama 3 hari hingga bekas luka mengering.
–    Siapkan media tanam baru dengan komposisi bahan seperti disarankan.
–    Pada saat hendak ditanam, ganjal potongan bonggol menggunakan styrofoam yang berdiameter sama dengan diameter bonggol/ lebih besar. Fungsinya agar akar terbentuk mengarah ke samping.
–    Umumnya perakaran akan tumbuh serempak setelah 1 bulan. Akar ini harus dijarangkan sehingga hanya sedikit akar yang tersisa dan siap dibesarkan menjadi bonggol akar.
c.    Melakukan Pemupukan
Pupuk yang bisa dimanfaatkan untuk membesarkan bonggol adalah campuran pupuk organik Wide Spectrum dengan Gend Duo Zhuang. Caranya sebagai berikut :
•    Masukan 16 tetes pupuk Wide Spectrum ke dalam 1 liter air.
•    Masukan 0,1 gram pupuk Gend Duo Zhuang ke dalam 20- 26 ml air hangat. Setelah larut semua, masukan 0,5 liter air dingin kedalamnya.
•    Campur ke dua campuran tersebut ke dalam satu wadah.
•    Campuran siap diaplikasikan / disiram ke bagian bonggol adenium secara berkala sebulan sekali.

MELAKUKAN OKULASI
A.    Menentukan Kombinasi Okulasi
Syarat untuk melakukan okulasi, yaitu :
1.    Adenium berjenis sama.
2.    Diameter batang atas dan diameter batang bawah yang disambung harus sama agar hasil sambungan sempurna.
3.    Sebaiknya batang yang diokulasi merupakan jenis yang rajin berbunga agar saat pemangkasan semua cabang menghasilkan bunga secara serempak.
4.    Jenis dan sifat bunganya sama.
5.    Batang bawah yang digunakan harus kuat dan tahan terhadap serangan hama penyakit.
6.    Batang bawah harus berbonggol besar dan pertumbuhannya baik.
7.    Batang atas harus dipilih memiliki persamaan karakter dengan batang bawah.
8.    Satu batang bawah bisa disambung dengan batang / cabang dengan jumlah lebih dari satu sehingga bunga yang dihasilkan variatif.
B.    Proses Okulasi
Langkah- langkah melakukan proses okulasi, yaitu :
1.    Siapkan batang bawah yang tingginya 20- 25 cm atau berumur sekitar 7 bulan.
2.    Potong batang bawah tepat di leher bonggol dengan luka potongan menyerupai huruf V.
3.    Siapkan batang atas sepanjang 4 cm. Potong pangkal batang atas membentuk huruf V (meruncing ke bawah) yang diperkirakan bisa diselipkan di potongan berbentuk V di batang bawah.
4.    Siapkan pangkal batang atas ke batang bawah dan tekan agar sambungan rapat.
5.    Ikat atau balut sambungan menggunakan tali plastik bening, tali rafia atau selotip.
6.    Sungkupi batang atas dengan plastik, kemudian ikat untuk mengurangi penguapan dan mencegah sambungan terkena air siraman yang membuat batang busuk.
7.    Letakkan tanaman yang sudah disambung di tempat yang teduh.
8.    Jika sambungan sudah baik, rapat dan kuat buka sambungan dan tali plastik yang membalut sambungan. Dua minggu kemudian sambungan yang baik akan menyatu, menggelembung dan batang atas memunculkan tunas / daun baru.





ADENIUM

17 03 2009

Membentuk Cabang Semibonsai Pada Adenium
Batangnya yang sakulen menyebabkan adenium tidak dibentuk layaknya tanaman lain yang biasanya dibonsai. Dengan kata lain batang adenium tidak bisa dibentuk menjadi memenuhi criteria bonsai 100 % , tetapi hanya dibentuk menyerupai bonsai. Sehingga adenium disebut tanaman semibonsai. Adenium semibonsai menerapkan pola triangle yakni bagian atas membentuk kerucut, sedangkan bagian bawah dan badan melebar.
Tahapan membentuk cabang adenium semibonsai :
    Potong cabang yang tidak diinginkan dan sisakan cabang- cabang yang dikehendaki. Tarik cabang yang dikehendaki menggunakan kawat aluminium sesuai dengan keinginan misalya : melengkung ke samping kiri atau kanan, melengkung ke bawah atau melengkung ke atas.
    Lilit cabang dengan kawat aluminium yang biasa digunakan untuk membentuk bonsai. Lilitan kawat ini berfungsi membentuk cabang sesuai dengan keinginan.
    Lilitan kawat di cabang muda bisa di lepaskan setelah dua minggu dan di cabang yang sudah keras bisa lebih dari 2 bulan.

3.    Membentuk Akar dan Bonggol
    Membentuk akar semibonsai
Keelokan adenium semibonsai selain terletak pada bentuk percabangan, juga ditentukan oleh akarnya. Tata cara membentuk akar adenium :
a.    Pilih adenium berakar besar, lebat dan mencengkram dengan umur lebih dari satu tahun.
b.    Bentuk akar sesuai dengan keinginan. Caranya, tanaman dicabut dari medianya kemudian digantung selama seminggu agar akarnya lemas dan mudah dibentuk.
c.    Akar yang sudah lemas kemudian dikepang atau dipilih dan akar yang tidak menunjang ke indahan sebaiknya dipotong.
d.    Agar bentuk akar tidak berubah, sebelum di tanam akar diganjal dengan bentuk sesuai keinginan.
e.    Di permukaan tanah dalam pot diberi bebatuan yang sesuai dengan ukuran tanaman dan besar pot.
f.    Agar kesannya lebih asri dan alami, beri lumut di permukaan media tanaman.
g.    Jemur adenium di bawah sinar matahari agar media tidak lembab dan menghindari pembusukan akar.

Membentuk bonggol semibonsai pada Adenium
Tahapan membentuk adenium semibonsai dengan bonggol yang memikat sebagai berikut :
1.    Pilih adenium berumur 1-2 bulan yang pertumbuhanya baik dan bonggolnya bagus.
2.    Potong sebagian bonggol menggunakan pisau yang bersih dan steril.
3.    Olesi bekas potongan dengan larutan antibakteri atau kapur sirih.
4.    Dari dasar bonggol beri tatakan agar setelah bonggol membesar perakarannya tidak menumpuk di tengah tetapi menyebar dipinggir bonggol.
5.    Tanaman adenium ke media tanam berupa campuran sekam bakar, pasir dan pupuk dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

6.    Jika sudah berdiri tegak dan perakaran kuat cabut adenium dari media tanah kemudian potong akar yang tidak dibutuhkan.
7.    Tanam kembali adenium ke media baru dengan media yang sama.
8.    Letakan adenium di tempat teduh sampai perakaran kuat, bonggol tumbuh membesar dan percabangan kuat.
9.    Pengikatan batang menggunakan kawat bisa dilakukan dengan hati- hati.
10.    Jika menginginkan pertumbuhan batang yang alami batang tidak perlu diikat dengan kawat tetapi lakukan pembungkusan secara rutin sehingga percabangannya akan banyak dan serasi.